5 Framework CSS Yang Sering Dipakai Web Developer

 



                
            Dalam pengembangan website setidaknya kita butuh beberapa teknologi atau tools seperti, HTML (HyperText Markup Language), CSS (Cascading Style Sheets),  JS (JavaScript).
Seiring berkembangnya zaman, para pengembang web atau software tidak lagi menggunakan ketiga tools diatas secara langsung. Untung meningkatkan efisiensi dalam mengembangkan dan juga membuat desain dalam website. Para developer atau pengembang mulai membuat suatu teknologi yang biasa sering kita sebut sebagai 'framework'. Berikut adalah beberapa framework yang sering dipakai oleh para web developer atau pengembang website.
  1. Bootstrap



    Build fast, responsive sites with Bootstrap. Powerful, extensible, and feature-packed frontend toolkit. Build and customize with Sass, utilize prebuilt grid system and components, and bring projects to life with powerful JavaScript plugins.

    Bootstrap adalah framework css yang membantu pengembang web membangun antarmuka yang responsif dan menarik dengan lebih cepat. Dibuat oleh Twitter, pustaka ini menyertakan berbagai komponen yang sudah dirancang seperti tombol, form, kartu, dan banyak lagi, yang bisa digunakan dengan mudah di proyek web. Bootstrap juga menggunakan grid system yang memudahkan pengaturan layout agar tampilan website responsif di berbagai perangkat. Dimana pengguna bisa mengunduh versi terbaru dan melihat dokumentasi yang komprehensif. Selain itu, Bootstrap bisa diintegrasikan dengan berbagai manajer paket seperti npm, Composer, dan RubyGems, yang membuatnya fleksibel untuk berbagai lingkungan pengembangan.


  2. Bulma
    Bulma adalah framework CSS yang dirancang untuk memudahkan pembuatan antarmuka yang modern, bersih, dan responsif tanpa menulis banyak kode CSS. Framework ini berbasis Flexbox, sehingga semua komponen di dalamnya secara otomatis responsif dan mudah beradaptasi dengan berbagai ukuran layar, membuat elemen-elemen seperti tombol, menu, dan form dapat berfungsi optimal di perangkat mobile dan desktop. Dibandingkan framework populer lainnya seperti Bootstrap, Bulma lebih fokus pada CSS murni tanpa perlu JavaScript, yang berarti lebih ringan dan ideal untuk proyek yang tidak memerlukan elemen dinamis. Ini juga memiliki sintaksis yang sederhana, menggunakan kelas CSS modular, sehingga Anda bisa memilih komponen yang ingin Anda gunakan tanpa mengimpor seluruh framework.


  3. Fondation


    Foundation CSS adalah framework front-end open-source yang digunakan untuk membuat antarmuka pengguna yang responsif dan modern, dirancang oleh perusahaan ZURB. Framework ini memiliki berbagai komponen HTML dan CSS yang dapat digunakan untuk membangun elemen UI seperti tombol, formulir, navigasi, tipografi, dan elemen lain yang biasanya dibutuhkan dalam sebuah website. Salah satu fitur utamanya adalah grid responsif yang memungkinkan elemen-elemen pada halaman web menyesuaikan diri dengan berbagai ukuran layar, dari perangkat mobile hingga desktop. Foundation menonjol dengan pendekatan "mobile-first," artinya desain dan pengembangan dimulai untuk perangkat mobile terlebih dahulu, kemudian ditingkatkan untuk perangkat yang lebih besar. Framework ini juga menyediakan komponen JavaScript tambahan untuk interaktivitas dan mendukung pengembangan dengan preprocessor seperti Sass, yang memungkinkan pengembang untuk memodifikasi tampilan dan fungsionalitas secara lebih mudah. Dengan struktur modular, pengguna Foundation dapat memilih dan menyesuaikan komponen yang mereka butuhkan, membuatnya fleksibel untuk berbagai proyek web yang ingin dibuat lebih cepat dan konsisten dalam tampilan visualnya. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di situs resmi Foundation atau sumber pengajaran lain seperti freeCodeCamp untuk panduan penggunaan dasar dan komponen-komponen Foundation yang populer.


  4. Materialize
    Materialize CSS adalah sebuah framework CSS yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip Material Design milik Google. Framework ini memberikan komponen-komponen dan gaya-gaya siap pakai yang membuat pengembangan antarmuka pengguna (UI) lebih cepat dan konsisten, dengan tampilan yang modern dan responsif.


  5. Tailwind
    Tailwind CSS adalah sebuah framework CSS yang berfokus pada utility-first, di mana ia menyediakan kelas-kelas kecil yang siap pakai untuk mengatur berbagai aspek desain, seperti ukuran, margin, padding, warna, dan lain-lain. Framework ini memudahkan pengembang untuk membuat antarmuka pengguna (UI) yang custom tanpa perlu menulis banyak CSS dari awal


















Komentar

Postingan Populer